Resep: Kue akar kelapa (sipil) anti gagal Yang Renyah

Kue akar kelapa (sipil) anti gagal. Rahasia Resep Kue Telur Gabus Keju Yang Renyah Anti Gagal. Kue akar kelapa umumnya disajikan bersama rengginang dan kacang goreng saat acara special, seperti ketika lebaran Idul fitri dan khajatan. Saat ini kota Bekasi merupakan produsen terbesar kue akar kelapa yang kini di kreasikan dengan keju.

Kue akar kelapa (sipil) anti gagal Karena menunya dah lengkap, jadi saya bawa kue risoles aja. Risoles ini saya isi tumis sayuran (kentang dan wortel) campur ayam cincang dan telur. Kue akar kelapa yaitu kue kering yang asalnya adalah dari Betawi dan sekitarnya. Cara membuatnya tidak sulit Kue akar kelapa (sipil) anti gagal menggunakan 8 bahan dan 4 langkah. Berikut cara memasak nya.

Bahan yang diperlukan Kue akar kelapa (sipil) anti gagal

  1. Siapkan 500 g Tepung ketan (rosebrand).
  2. Siapkan 250 g Tepung beras (rosebrand).
  3. Siapkan 170 g Mentega.
  4. Siapkan 3 Telur(kuning nya saja).
  5. Siapkan 1 sdm Garam.
  6. Siapkan 200 g Gula(sesuai selera).
  7. Siapkan 1 vanili.
  8. Siapkan 2 Kara cair.

Kue ini biasanya disajikan bersama rengginang dan kacang goreng Asal usul adanya kue akar kelapa tidak diketahui. Akar Kelapa selalu menghias meja, bersandingan dengan rangginang dan kacang goreng bawang. Dinamakan kue akar kelapa karena bentuknya menyerupai akar pohon kelapa. Sebenarnya, bentuk ini dibuat dengan cetakan khusus.

Langkah Pembuatan Kue akar kelapa (sipil) anti gagal

  1. Mixer bahan seperti mentega,kuning telur, garam, gula,vanili sampai lembut berwarna keputihan kira2 +- 10mnit.
  2. Sesudah lembut bahan tadi masukan tepung ketan serta tepung beras nya masukan juga kara lalu uleni kasih air sedikit demi sedikit sampai kalis, sampai enak untuk di cetak.
  3. Goreng adonan tadi dengan cetakan serta minyak goreng panas.
  4. Kue selesai siap untuk dihidangkan :).

Setelah itu, digoreng sampai kering, sehingga teksturnya renyah. Tenang, kamu tetap bisa mencicipinya dengan membuat kue. Resep kue akar kelapa telah diajarkan secara turun temurun di keluarga-keluarga Betawi. Sayangnya, kue yang biasanya disandingkan dengan kacang goreng ini semakin sulit ditemukan. Masyarakat Betawi hanya membuatnya dalam jumlah terbatas menjelang saat-saat istimewa tiba.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel